Salah satu hal baru di MTs Irsyaduth Thullab Tedunan Wedung Demak pada tahun pelajaran 2023/2024 adalah diterapkannya Kurikulum Merdeka untuk kelas VII. Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum baru yang mulai diberlakukan secara bertahap oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mulai tahun pelajaran 2022/2023.
Konsep dari kurikulum merdeka antara lain adanya penyederhanaan kurikulum, memberi ruang kreasi dan fleksibilitas satuan pendidikan dalam pengelolaan pembelajaran.Secara umum struktur Kurikulum Merdeka terbagi menjadi 2 (dua), yaitu pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan karakter profil pelajar pancasila. Daftar mata pelajaran pada Kurikulum Merdeka hampir sama persis dengan kurikulum sebelumnya kecuali mata pelajaran Informatika.
Adapun pembelajaran berbasis proyek di madrasah diarahkan pada dua profil pelajar, yaitu Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatal Lil Alamin sehingga muncul kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin (P5 PPRA).
Di madrasah pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran berbasis proyek dapat dilaksanakan sebagai satu kesatuan, bahkan memungkinkan diselenggarakan lintas mata pelajaran.
Profil pelajar Pancasila merupakan penerjemahan dari tujuan pendidikan nasional yaitu membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Secara ringkas, pelajar Pancasila adalah pelajar yang berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Adapun pelajar Rahmatan lil Alamin merupakan pelajar yang bertakwa, berakhlak mulia, serta beragama secara moderat.
Melalui P5 PPRA diharapkan akan mengasilkan pelajar yang;
- Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia;
- Berkebhinekaan global;
- Bergotong-royong;
- Mandiri;
- Bernalar kritis;
- Kreatif.
- Mengamalkan nilai-nilai beragama yang moderat.
Nilai moderasi beragama meliputi:
- Berkeadaban (ta’addub),
yaitu menjunjung tinggi akhlak mulia, karakter, identitas, dan integritas sebagai khairu ummah dalam kehidupan kemanusiaan dan peradaban. - Keteladanan (qudwah),
yaitu kepeloporan, panutan, inspirator dan tuntunan. Sehingga dapat diartikan sebagai sikap inspiratif menjadi
pelopor kebaikan untuk kebaikan bersama. - Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah),
yaitu sikap menerima keberadaan agama yang dibuktikan dengan sikap dan perilaku nasionalisme yang harus dimiliki warga negara yang meliputi keharusan mematuhi aturan yang berlaku, mematuhi hukum negara, melestarikan budaya Indonesia. - Mengambil jalan tengah (tawassuṭ),
yaitu pemahaman dan pengamalan yang tidak berlebih-lebihan dalam beragama (ifrāṭ) dan juga tidak mengurangi atau abai terhadap ajaran agama (tafrīṭ). - Berimbang (tawāzun),
yaitu pemahaman dan pengamalan agama secara seimbang yang meliputi semua aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi, tegas dalam menyatakan prinsip yang dapat membedakan antara penyimpangan (inḥiraf) dan perbedaan (ikhtilāf). - Lurus dan tegas (I’tidāl),
yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya dan melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban secara proporsional. - Kesetaraan (musāwah),
yaitu persamaan, tidak bersikap diskriminatif pada yang lain disebabkan perbedaan keyakinan, tradisi dan asal usul seseorang. - Musyawarah (syūra),
yaitu setiap persoalan diselesaikan dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan prinsip menempatkan kemaslahatan di atas segalanya; - Toleransi (tasāmuh),
yaitu mengakui dan menghormati perbedaan, baik dalam aspek keagamaan maupun berbagai aspek kehidupan lainnya. - Dinamis dan inovatif (tathawwur wa ibtikâr),
yaitu selalu terbuka untuk melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan zaman serta menciptakan hal baru untuk kemaslahatan dan kemajuan umat manusia.
0 Comments